Fakta88News.com - Budidaya opium di Afghanistan kembali bergairah meskipun Taliban telah mengambil tindakan keras terhadap produksi opium, budidaya ini kembali meningkat. Afghanistan telah lama dikenal sebagai produsen utama opium, menyuplai lebih dari 90% heroin ilegal di dunia.
Personel keamanan Taliban menghancurkan perkebunan bunga opium di distrik Argo, provinsi Badakhshan pada 10 Mei 2023 (AFP)Luas areal penanaman tahun ini hanya mencapai 12.800 hektar (31.629 are), turun tajam dari 232.000 hektar (573.284 are) yang ditanami sebelum larangan.
Larangan budidaya narkotika pada bulan April 2022 mengakibatkan penurunan 95 persen dalam pertanian opium pada tahun 2023, menurut UNODC.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021, banyak petani kembali menanam opium, meskipun ada larangan yang diberlakukan oleh Taliban pada April 2022.
Meskipun ada larangan tersebut, laporan dari PBB pada November 2023 menunjukkan bahwa budidaya opium di Afghanistan telah menurun lebih dari 95%, sehingga tidak lagi menjadi produsen opium terbesar di dunia.
Sebaliknya, Myanmar kini melampaui Afghanistan dalam hal produksi opium.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Taliban dalam memberlakukan larangan tersebut, serta dampak ekonomi yang dihadapi petani yang bergantung pada budidaya opium untuk penghidupan Mereka.
Sumber : Kantor Berita
Posting Komentar