Tri Adhianto, Heri koswara, Uu Saeful
Mendekati pemilihan walikota, harapan dan ekspektasi warga Kota Bekasi terhadap calon pemimpin baru semakin tinggi. Calon Walikota terpilih akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur yang tidak merata, hingga masalah lingkungan yang masih menjadi sorotan utama. Pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk ini diharapkan dapat diselesaikan oleh pemimpin yang memiliki visi dan kemampuan nyata.
1. Peningkatan Infrastruktur Jalan dan Transportasi Publik
Salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi calon walikota adalah peningkatan infrastruktur jalan yang selama ini dikeluhkan warga. Jalan berlubang dan rusak di berbagai titik serta kemacetan yang semakin parah menjadi masalah serius. “Kami membutuhkan pemimpin yang dapat fokus pada perbaikan jalan dan transportasi umum. Macet setiap hari menghabiskan waktu dan energi kami,” ujar Anton, warga Bekasi Barat.
Calon Walikota terpilih diharapkan mampu mendorong modernisasi transportasi publik, seperti memperluas jaringan angkutan umum yang terintegrasi dengan moda transportasi Jakarta. Selain itu, pengembangan jalan-jalan alternatif dan flyover dianggap penting untuk mengurangi kemacetan di jam-jam sibuk.
2. Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Kota
Masalah kebersihan dan pengelolaan sampah juga menjadi PR besar. Kota Bekasi yang terus tumbuh sebagai kawasan perkotaan masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan limbah dan sampah. Tumpukan sampah di beberapa wilayah, terutama pasar tradisional dan kawasan padat penduduk, sering kali menjadi masalah yang tidak terselesaikan.
“Banyak warga yang masih kesulitan dalam mengangkut sampah yang tidak tepat waktu. Walikota Calon harus memiliki solusi konkret untuk menangani masalah ini, bukan hanya retorika,” ujar Rina, aktivis lingkungan di Bekasi Timur.
Program-program daur ulang, pengelolaan sampah mandiri melalui bank sampah, serta edukasi lingkungan kepada masyarakat harus menjadi fokus untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
3. Penyediaan Ruang Terbuka Hujan.
Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) di Bekasi menjadi isu penting yang perlu diselesaikan oleh pemimpin berikutnya. Dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat, kebutuhan akan tempat-tempat rekreasi dan ruang hijau semakin mendesak. Saat ini, luas RTH di Bekasi masih jauh dari standar ideal.
“Kami ingin calon walikota yang peduli lingkungan dan memperhatikan kebutuhan warga akan ruang publik yang sehat. Jangan hanya membangun gedung, tapi juga tempat yang bisa dinikmati bersama keluarga,” ujar Intan, warga Bekasi Selatan.
Calon Walikota diharapkan mampu menyediakan lebih banyak taman kota, fasilitas olahraga publik, dan ruang terbuka yang ramah lingkungan.
4. Penanganan Banjir Musiman
Banjir yang sering melanda Bekasi, terutama di musim hujan, menjadi masalah klasik yang membutuhkan penanganan serius. Meskipun beberapa upaya telah dilakukan, seperti normalisasi sungai dan pembangunan drainase, masalah ini masih jauh dari kata tuntas. Kawasan Bekasi Utara dan Bekasi Timur menjadi wilayah yang paling terdampak setiap kali banjir terjadi.
Calon walikota yang terpilih harus memiliki rencana jangka panjang untuk mencegah banjir, termasuk pengelolaan drainase yang lebih baik, penghijauan di daerah resapan udara, serta pengendalian tata ruang kota yang tidak sembarangan. “Kami membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berjanji, tapi benar-benar punya solusi untuk mengatasi banjir,” ungkap Surya, warga Bekasi Utara.
5. Pembangunan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal
Selain masalah infrastruktur dan lingkungan, calon walikota juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berbasis kearifan lokal. Kota Bekasi yang memiliki potensi besar di sektor UMKM dan ekonomi kreatif perlu didorong untuk menjadi kekuatan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Calon Walikota harus berpikir bagaimana memberdayakan masyarakat melalui usaha mikro, kecil, dan menengah, serta memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di daerah ini,” kata Wina, seorang pengusaha UMKM di Bekasi Barat.
Dengan berbagai tantangan yang ada, calon Walikota Bekasi dihadapkan pada tugas berat menunggu untuk menjawab harapan warga dan membawa perubahan nyata. Pemimpin yang memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut akan mendapat dukungan besar dari masyarakat yang mendambakan perbaikan signifikan di kota ini./Ns
Posting Komentar