Korban tewas akibat serangan udara Israel sejak 8 Oktober lalu telah mencapai 1.247, termasuk wanita dan anak-anak, dengan sekitar 5.278 orang terluka, kata seorang pejabat Lebanon pada hari Rabu 25/9.
Tampak sebuah Bom besar mengguncang lebanon.
"Jumlah korban tewas telah mencapai 1.247 orang, dan korban luka mencapai 5.278 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, sejak 8 Oktober," kata Menteri Lingkungan Hidup Lebanon Nasser Yassin, seraya menyebutkan tanggal Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, satu hari setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas.
Saat Yassin menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers di Istana Pemerintah di Beirut, pemboman Israel meningkat di berbagai wilayah di negara itu, khususnya di bagian selatan.
Yassin juga mengatakan jumlah pengungsi yang terdaftar di tempat penampungan darurat mewakili sekitar 30% dari total pengungsi, dan memperkirakan lebih dari 150.000 orang telah mengungsi, terutama dari Lebanon selatan dan Lembah Bekaa.
Ia menyoroti bahwa para pengungsi tersebar dari Wadi Khaled dan Akkar di utara hingga ibu kota Beirut, Gunung Lebanon, dan wilayah di Lembah Bekaa seperti Zahle, Matn, Aley, dan Chouf.
Ia menambahkan bahwa komunikasi telah terjalin dengan negara-negara Arab sahabat yang telah menyatakan kesiapan membantu kebutuhan mendesak dan bahwa bantuan dari Irak, Yordania, Qatar, Kuwait, Mesir, dan negara-negara pendukung lainnya akan segera tiba.
Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan hampir 610 orang dan melukai lebih dari 2.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
Sumber : AA News
Posting Komentar